Tentang Kepergian dan Kehilangan. Serta Cerita Cinta yang Kandas.

Sampai saat ini aku masih juga belum percaya bisa bertemu dengan seseorang yang beda dari semua laki-laki itu sama saja. Seseorang yang dengan sabarnya menghadapi sikapku yang labil. Yang mau mengalah hanya demi tak mau berpisah. Seseorang yang selalu menyimak cerita tidak jelasnya aku hingga larut malam, menahan rasa kantuknya hanya demi mendengarkan perempuan kesayangannya. Yang tidak pernah bosan saat aku telpon berkali-kali dengan alasan kangen ingin segera cepat-cepat bertemu. Selalu memberi kabar tanpa pernah membuat aku menunggu. Walaupun hanya sekedar ucapan selamat pagi tapi itu sudah membuatku senang. Menyempatkan waktu untuk bertemu, menjemput dan memastikan aku pulang dengan selamat. Sesederhana itu. Terima kasih kamu sudah berhasil membuktikan bahwa semua laki-laki itu tidak sama.

Sebenarnya tuh gak masalah kamu bales chatku lama, sekedar mendapat  kabarmu saja aku sudah senang. Kemarin aku sadar kalo relasi itu gak cuma soal chat dan telpon. Lebih dari itu kan? Di mana kita saling menjaga, di mana kita harus mulai memahami satu sama lain, di mana kita harus mulai siap dengan berbagai masalah jika tidak mau berpisah. Berpisah bukanlah solusi terbaik untuk sebuah masalah. Berpikir bahwa aku tidak sayang lagi saat aku kecewa sama kamu? Nggak  pernah Meg terbesit untuk berkurang sayangku apalagi membencimu. Kita hanya perlu untuk bicara.